Senin, 11 Juli 2016

Bumi, Kau Marah?

Matahari mulai sibakkan sinarnya
Hujan turun tak beraturan
Malam tak lagi hitam pekat, kemerah-merahan
Bintang selalu bersembunyi, sampai ia malu untuk datang

Bumi, kau marah?

Pohon semakin tipis
Tebang sana, tebang sini
Berganti bangunan-bangunan kokoh
Sungai tak lagi mengalir
Efek rumah kaca semakin marak, berdiri diselangi kaca

Bumi, kau marah?

Laut menghempaskan ombak
Manusia berlari ke tepi
Teriak nan minta tolong
Gunung mengaung kencang
Getaran amarah, api memuncak

Bumi, kau marah?

Polusi membungkus para kota
Sehingga dedaunan terjatuh
Fajar terlihat redup
Senja terlihat samar

Sungguh,
Kau tak seperti dulu

Maafkan,
Kami sang pelakunya


***Fitri Fatimah***